Rabu, 11 November 2020

Kentuan hal berupa Jamid

 Ketentuan apabila Hal berbentuk Jamid.


a. Apabila hal bentuknya jamid, dia harus diperkirakan kedalam bentuk Musytaq pada keadaan berikut ini:


》Ketika hal jamid berhubungan dengan harga. Contoh:

بِعْ الفواكهَ كَيْلَةً بِعِشْرِيْنَ روبيةً

Jualah buah-buahan ini 1 kg dengan 20 rupiah


Perkiraanya adalah dengan memposisikan kata (مُسَعَّراً) sebagai Hal


بِعْ الفواكهَ مُسَعَّراً لِكُلِّ كَيْلَةٍ بِعِشْرِيْنَ روبيةً

Jualah buah-buahan ini (dalam kondisi harga) untuk setiap 1 kg dengan uang 20 rupiah


》Ketika hal jamid menjadi Musyabah Bih ( diserupakan ). Contoh:

كَرَّ خَالدٌ عَلَى العَدُوِّ أسَدًا

Perkiraanya adalah dengan memposisikan kata ( مُشَبِّهاً)


كَرَّ خَالدٌ عَلَى العَدُوِّ مُشَبِّهاً الأَسَدَ

Kholid menyerang musuh (dalam kondisi, dia) menyerupai singa


》Ketika hal jamid menempati posisi tartiib. Contoh:

دَخَلَ القومُ بَيْتَ خَالدٍ رَجُلاً رَجُلاً

دَخَلَ القومُ بَيْتَ خَالدٍ رجُلَيْنِ رجُلَيْنِ


Perkiraanya adalah dengan memposisikan kata مُرُتَّبًا / مُرَتَّبَيْن


دَخَلَ القومُ بَيْتَ خَالدٍ مُرُتَّبًا مُرُتَّبًا

دَخَلَ القومُ بَيْتَ خَالدٍ مُرَتَّبَيْن مُرَتَّبَيْن


Sekelompok orang masuk rumah kholid dalam kondisi (mereka) masuk satu orang – satu orang / dua orang- dua orang


》Ketika hal jamid berupa Mashdar Sharih (asli)

Contoh:


رأيْتُ خَالدًا جَرْيًا / مَشْيًا / بُكَاءً

Perkiraanya yaitu dengan memperkirakan bentuk mashdar tersebut kedalam bentuk Isim musytaq.


رأيْتُ خَالدًا جَارِيًا / مَاشِيًا /بَاكِيًا

Contoh hal bentuk jamid dalam AlQuran:


إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَىٰ ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَارًا ۖ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا. النساء ١٠

Lafadz ظُلْمًا adalah Hal jamid, maksudnya adalah ظَالِمًا


b. Apabila hal bentuknya jamid, dia tetap dalam bentuk jamidnya pada keadaan berikut ini:


》Ketika Hal Jamid disifati. Contoh:


إِنَّا أَنْزَلْناهُ قُرْآناً عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ. يوسف ٢


Lafadz قُرْآناً adalah Hal berbentuk Isim Jamid yang disifati dengan عَرَبِيًّا jadi tidak memperkirakan lafadz muystaq untuk mengganti posisinya.


Terjemah: Sesungguhnya Kami menurunkan (Al-Qur`ān) dalam keadaan/kondisi berupa AlQuran Berbahasa Arab supaya kalian bisa memahami maknanya.


》Ketika hal jamid berhubungan dengan hitungan. Contoh:


اُكْتُمِلَ العَمَلُ عَشْرِيْنَ يَوْمًا، وَتَمَّ عَدَدُ العَامِلِيْنَ فِيْهِ ثَلاَثِيْنَ عَامِلًا

Pekerjaan selesai 20 hari dengan jumlah pekerja 30 orang


Lafadz عشرين dan ثلاثين keduanya adalah ‘adad (bilangan) yang kedudukanya sebagai Hal dan keduanya tidak diperkiraan kedalam bentuk Musytaq.


Lihat referensi:


النحو الوافى، ج٢, ص ٣٧٠

همع الهوامع، ج ٢، ص ٢٩٥

أوضح المسالك، ج ٢, ص ٣٠٠


Tidak ada komentar:

Posting Komentar