Pembagian Kata Kerja Fi’il Tsulasi & Ruba’i (Mujarad & Maziid)
المجرد والمزيد من الأفعال
Sambungan dari materi pembagian fi’il berdasarkan waktu yaitu fi’il berdasarkan jumlah huruf, baik fi’il tsulasi dan ruba’i mujarrad, tsulasi dan ruba’i majid.
Mengetahui kata dasar fi’il sangat penting karena akan menentukan dalam pemberian harakat sesuai kaidah sharaf yang berlaku dan juga berpengaruh pada perubahan arti setiap kata.
Misalkan, kata kerja ضَرَبَ (fi’il madhi) berwazan فَعَلَ yang mudhari’nya berwazan يَفْعِلُ . Apabila kita tidak mengetahui perubahan bentuk kata kerja mudhari’nya yaitu berwazan يَفْعِلُ , tentu kita akan bingung ketika merubahnya menjadi fi’il ‘amr. Apakah yang benar adalah اِضْرِبْ, atau اُضْرُبْ, atau اَضْرَبْ
Dengan demikian, mengetahui bentuk dasar dari suatu fi’il dan juga wazan-wazanya sangat penting kita pelajari.
1. Fi’il Tsulasi Mujarrad ( الثلاثي المجرّد )
ما كان كل حروفه أصلية و يكون ثلاثيا
Fi’il tsulasi mujarrad yaitu fi’il yang memiliki tiga huruf asli tanpa ada tambahan
Fi’il tsulasi mujarrad memiliki enam wazan (timbangan) sebagai berikut:
Arti Mauzun Wazan
Membuka فَتَحَ – يَفْتَحُ فَعَلَ – يَفْعَلُ
Menolong نَصَرَ – يَنْصُرُ فَعَلَ – يَفْعُلُ
Memukul ضَرَبَ – يَضْرِبُ فَعَلَ – يَفْعِلُ
Mengetahui عَلِمَ – يَعْلَمُ فَعِلَ – يَفْعَلُ
Menghitung حَسِبَ – يَحْسِبُ فَعِلَ – يَفْعِلُ
Mulya كَرُمَ – يَكْرُمُ فَعُلَ – يَفْعُلُ
2. Tsulasi Majid (الثلاثي المزيد)
فالثلاثي يزاد فيه حرف أو حرفان أو ثلاثة
Fi’il tsulasi majid yaitu fi’il yang jumlah hurufnya lebih dari tiga sebab terdapat huruf tambahan, baik dua atau tiga huruf.
Huruf-huruf tambahan ini berfungsi untuk merubah arti kata, sehingga akan melahirkan makna baru. Seperti halnya dalam bahasa Indonesia, apabila bentuknya berubah, otomatis penggunaan dan artinya pun ikut berubah. Seperti, makan ditambah awalan ‘me’ dan akhiran ‘an’ menjadi ‘memakan‘.
a. Fi’il tsulasi majid dengan penambahan satu huruf memiliki wazan berukut:
Arti Mauzun Wazan
Memulyakan أكْرَمَ – يُكْرِم أفْعَل – يُفْعِلُ
Memulyakan كَرَّمَ – يُكَرِّمُ فَعَّلَ – يُفَعِّلُ
Saling membunuhقَاتَلَ – يُقَاتِلُ فَاعَلَ – يُفَاعِلُ
Keterangan:
Wazan 1. Dengan penambahan hamzah di depan Kata kerja madhi. Contoh bentuk awalnya (mulya كَرُمَ – يَكْرُمُ ) menjadi ( memulyakan ُأكْرَمَ – يُكْرِم) dengan wazan أفْعَل – يُفْعِلُ
Wazan2. Dengan penggandaan huruf tengah ( عين الفعل). Contoh bentuk awalnya (mulya كَرُمَ – يَكْرُمُ ) menjadi ( memulyakan كَرَّمَ – يُكَرِّمُ ) dengan wazan فَعَّلَ – يُفَعِّلُ
Wazan3. Dengan penambahan alif setelah huruf pertama (بعد فاء فعل ). Contoh bentuk awalnya (membunuh قَتَلَ – يَقْتُلُ ) menjadi ( saling membunuh ( قَاتَلَ – يُقَاتِلُ ) dengan wazan فَاعَلَ – يُفَاعِلُ
b. Fi’il Tsulasi Maziid dengan penambahan dua huruf memiliki wazan sebagai berikut:
Arti Mauzun Wazan
Terpecah/Menjadi pecah اِنْكَسَرَ – يَنْكَسِرُ انْفَعَل – يَنْفَعِلُ
Terkumpul/Berkumpul اجْتَمَعَ – يَجْتَمِعُ افْتَعَل – يَفْتَعِلُ
Memerah احْمَرَّ – يَحْمَرُّ افْعَلَّ – يَفْعَلُّ
Belajar تَعَلَّمَ – يَتَعَلَّم تفعَّلَ – يَتَفَعَّلُ
Pura-pura bodoh تَجَاهَلَ – يَتَجَاهَلُ تَفَاعَلَ – يَتَفَاعَلُ
Keterangan:
Wazan1. Dengan penambahan huruf alif dan nun ( الألف والنون ) di depan kata kerja. Contoh bentuk awalnya (pecah كَسَرَ – يَكْسِرُ ) menjadi (terpecah اِنْكَسَرَ – يَنْكَسِرُ ) dengan wazan انْفَعَل – يَنْفَعِلُ
Wazan2. Dengan penambahan huruf alif ( الألف) diawal kata kerja madhi dan penambahan huruf ta (التاء) setelah فاء الفعل .Contoh bentuk awalnya (berkumpul جَمَعَ – يَجْمَعُ ) menjadi ( terkumpul اجْتَمَعَ – يَجْتَمِعُ ) dengan wazan افْتَعَل – يَفْتَعِلُ
Wazan3. Dengan penambahan huruf alif ( الألف) diawal kata kerja madhi dan penggandaan huruf akhir (لام الفعل lam fi’il ) dengan wazan افْعَلَّ _- يَفْعَلُّ biasanya digunakan untuk kata yang berhubungan dengan warna seperti (memerah احْمَرَّ – يَحْمَرُّ )
Wazan4. Dengan penambahan huruf ta (التاء) diawal kata kerja madhi dan penggandaan huruf tengah (عين الفعل ). Contoh bentuk awalnya عَلِمَ – يَعْلَمُ menjadi تَعَلَّمَ – يَتَعَلَّم dengan wazan تفعَّلَ – يَتَفَعَّلُ
Wazan5. Dengan penambahan huruf ta (التاء) diawal kata kerja madhi dan penambahan huruf alif (الألف) setelah فاء الفعل . Contoh bentuk awalnya (Bodoh جَهِلَ – يَجْهَلُ ) menjadi ( pura2 bodoh تَجَاهَلَ – يَتَجَاهَلُ ) dengan wazan تَفَاعَلَ – يَتَفَاعَلُ
c. Fi’il Tsulasi Mazid dengan penambahan tiga huruf memiliki wazan sebagai berikut:
Arti Mauzun Wazan
Meminta ampunan اسْتَغْفَرَ - يَسْتَغْفِرُ اسْتَفْعَلَ - يَسْتَفْعِلُ
Tumbuh rerumputan اعْشَوْشَبَ - يَعْشَوْشِبُ افْعَوْعَلَ - يَفْعَوْعِل
Melaju kencang اجْلَوَّذَ - يَجْلَوِّذُ افْعَوَّل - يَفْعَوِّلُ
Memerah احْمَارَّ - يَحْمَارُّ افعالَّ - يَفْعَالُّ
Keterangan:
Wazan1. Dengan penambahan huruf alif, sin dan ta ( الألف، السين والتاء ) diawal kata kerja madhi. Contoh bentuk awalnya ( mengampuni غَفَرَ – يَغْفِرُ ) menjadi ( meminta ampunan اسْتَغْفَرَ – يَسْتَغْفِرُ ) dengan wazan اسْتَفْعَلَ – يَسْتَفْعِلُ
Wazan2. Wazan افْعَوْعَلَ – يَفْعَوْعِل
Contoh : اعشوشب المكانُ tempat ini sudah tumbuh rerumputan banyak( tumbuh dengan cepat)
Wazan3. Wazan افْعَوَّل – يَفْعَوِّلُ
contoh اجلوّذت السيارة (Mobil ini sudah melaju sangat kencang)
Wazan4. Wazan افعالَّ – يَفْعَالُّ contoh ُاحمارّ الوجه (Wajah ini memerah sekali)
3. Fi’il Ruba’i Mujarrad (الرباعي المجرد)
ما كان كل حروفه أصلية و يكون رباعيا
Fi’il ruba’i mujarrad yaitu fi’il yang memiliki empat huruf asli tanpa tambahan
Fi’il ruba’i mujarrad hanya memiliki satu wazan berikut ini:
Arti Mauzun Wazan
Menggelinding دَحْرَجَ – يُدَحْرِجُ فَعْلَلَ – يُفَعْلِلُ
4. Fi’il Ruba’i Majid (الرباعي المزيد)
فالرباعي يزاد فيه حرف أو حرفان
Fi’il ruba’i majid yaitu fi’il yang memiliki satu atau dua huruf tambahan dari jumlah huruf aslinya.
a. Fi’il Ruba’i Mazid dengan penambahan satu huruf
Fi’il ruba’i Majid dengan penambahan satu huruf hanya memiliki satu wazan berikut ini
Arti Mauzun Wazan
Menjadi terguling تَدَخْرَجَ - يَتَدَخْرَجُ تَفَعْلَلَ - يَتَفَعْلَلُ
b. Fi’il Ruba’i Mazid dengan penambahan dua huruf
Fi’il ruba’i majiid dengan penambahan dua huruf memiliki dua wazan sebagai berikut:
Arti Mauzun Wazan
Menjadi tenang اِطْمَأَنَّ - يَطْمَئِنُّ اِفْعَلَلَّ - يَفْعَلِلُّ
Menjadi berpisah اِفْرَنْقَعَ - يَفْرَنْقِعُ اِفْعَنْلَلَ - يَفْعَنْلِلُ
Catatan:
Bagi yang masih bingun dengan istilah fa’ fi’il, ‘ain fi’il dan lam fi’il. Perhatikan contoh berikut:
ضَرَبَ- فَعَلَ
Huruf dhad ض berada di posisi fa ف urutan pertama sesuai wazanya, maka disebut dengan fa’ fi’il.
Huruf ro ر berada di posisi huruf ع urutan kedua sesui wazanya, maka disebut dengan ‘ain fi’il.
Huruf ba ب berada di posisi huruf lam ل urutan ketiga sesuai wazanya, maka disebut dengan lam fi’il.
Rujukan: Asharf Al-Kafi, Sharf Kailani (tashrif Al-‘Uzzi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar