Jumlah Ismiyyah & Fi’liyyah
Jumlah fi’liyyah yaitu kalimat yang diawali dengan fi’il, sedangkan jumlah ismiyyah yaitu kalimat yang diawali dengan kata isim.
Ketika sebuah kalimat diawali dengan fi’il, maka bentuk dari fi’il tersebut hanya disesuaikan dengan fa’ilnya berdasarkan mudzakkar dan muannats saja. Sementara untuk bentuk mufrad, tastniyyah dan jamak tidak berubah. (Akan diperjelas pada materi ke 15dan16)
Perhatikan contoh berikut!
ذَهَبَ الطالبُ إلى المدرسة
ذَهَبَتْ الطالبةُ إلى المدرسة
ذَهَبَ الطالبان إلى المدرسة
ذَهَبَتْ الطالباتان إلى المدرسة
ذَهَبَ الطالبون إلى المدرسة
ذَهَبَتْ الطالباتُ إلى المدرسة
Kata ذَهَبَ dan ذَهَبَتْ tidak mengikuti fa’ilnya sekalipun fa’il berupa tasniyyah dan jamak mudzakkar salim. Kecuali apabila si fa’il bukan berupa isim dzahir (berupa dhamir), seperti
ذَهَبَا إلي المدرسةِ / ذَهَبُوا إلى المدرسة
Mereka berdua (lk) pergi ke sekolah / Mereka (lk) pergi ke sekolah
Adapun apabila posisi fi’il berada setelah Isim, Maka susunan tersebut dinamakan dengan istilah jumlah ismiyyah. Dan fi’il harus mengikuti isim berdasarkan mudzakkar, muannats, tastniyyah dan jamak.
Perhatikan contoh berikut!
الطالبُ ذَهَبَ إلى المدرسة
الطالبةُ ذَهَبَتْ إلى المدرسة
الطالبان ذهبا إلى المدرسة
الطالبتان ذهبتا إلى المدرسة
الطالبون ذهبوا إلى المدرسة
الطالبات ذَهَبْنَ إلى المدرسة
Begitu seterusnya sesuai dengan jumlah dhamir 14 atau sesuai tashrif lughawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar