Huruf ْلَكِن (Mukhofafah) Tanpa Tayshdid
Dia adalah huruf yang biasa masuk pada susunan kalimat Ismiyyah ( Isim Mubtada’ dan Khobar) namun tidak merubah hukum ‘Irab keduanya
نَجَحَ خَالِدٌ لَكِنْ زَيْدٌ فاشلٌ
Kandungan makna atau faidahnya sama seperti لَكِنَّ yaitu (الاستدراك)
Apabila لكن menjadi ‘Athaf (penghubung)
Huruf لَكِنْ juga masuk pada jajaran huruf Athaf (عطف) dengan 3 ketentuan sebagai berikut;
Harus didahului dengan alat pengecualian/Larangan ( Nafyi dan Nahyi)
Contoh:
مَا أَكَلْتُ لَحْمًا لَكِنْ سَمَكًا
Aku tidak makan daging melainkan makan ikan.
ما : حرف النفي●
أكلت : فعل وفاعل●
لحما : مفعول به منصوب وعلامته الفتحة●
لكن : حرف عطف مبني على السكون●
سمكا : معطوف على (لحما) منصوب وعلامته الفتحة●
Lafadz setelah لَكِن yang disebut Ma’tuf harus bentuk Mufrad (bukan jumlah/kalimat)
Contoh:
مَا جَاءَ خَالدٌ لَكِنْ حسنٌ
Kholid tidak datang namun hasan.
ما : حرف النفي●
جاء : فعل ماض مبني على الفتح●
خَالدٌ : فاعل مرفوع وعلامته الضمّة لأنه اسم مفرد●
لَكِنْ : حرف عطف مبني على السكون●
حسنٌ : معطوف على (خالد) مرفوع وعلامته الضمّة●
Perhatikan Lafadz setelah لكن yaitu حسن bentuknya Mufrad jadi لكن berhak menjadi Huruf ‘Athaf.
Berbeda apabila lafadz setelah لَكِن berupa kalimat, maka dia berbeda fungsi. Contoh
الطُّلاَبُ نَاجِحُوْنَ لكن صَدِيْقُ خالدٍ فَاشِلٌ
Para siswa lulus akan tetapi kawanya Kholid gagal.
الطُّلاَبُ : مبتدأ●
نَاجِحُوْنَ : خبر●
لكن : حرف ابتداء مبني على السكون●
صَدِيْقُ خالدٍ : مبتدأ وهو مضاف و مضاف إليه●
فَاشِلٌ : خبر●
Huruf لكن pada kalimat di atas bukan ‘Athaf melainkan Ibtida/Istidraak karna lafadz setelah لكن bentuknya jumlah Ismiyyah ( Mubtada & Khobar)
Dan tidak sedang bersamaan dengan واو العطف Huruf Waw Athaf (contoh seperti di atas)
Contoh sedang bersamaan dengan wawu athaf:
نَحْنُ مِنْ قَرْيَةٍ مُخْتَلِفَةٍ وَلَكِنْ مَجْمُوْعَتُنَا وَاحِدَةٌ
Kita berasal dari kampung berbeda namun group kita satu.
نَحْنُ : ضمير منفصل مبني على الضم في محل رفع مبتدأ●
مِنْ قَرْيَةٍ : حرف الجار والمجرور متعلق بخبر محذوف تقديره كنّا●
مُخْتَلِفَةٍ : صفة لقرية●
وَ : حرف العطف مبني على الفتح●
لَكِنْ : حرف ابتداء مبني على السكون●
مَجْمُوْعَتُنَا : مبتدأ وهو مضاف و مضاف إليه●
وَاحِدَةٌ : خبره●
Huruf ولكن pada contoh di atas adalah Ibtida (bukan ‘Athaf) sebab bersamaan dengan huruf و ‘Athaf dan bentuk kalimat setelahnya bukan bentuk mufrad melainkan berupa Jumlah Ismiyyah.
Contoh dalam AlQuran:
وَمَا ظَلَمْنَاهُمْ وَلَٰكِن كَانُوا هُمُ الظَّالِمِينَ – الزخرف ٧٦
وَ : الواو حرف استئناف●
ما : نافية●
ظَلَمْناهُمْ : ماض وفاعله ومفعوله والجملة مستأنفة●
وَلكِنْ : الواو حرف عطف ●
ولكن حرف استدراك ●
كانُوا : كان واسمها●
هُمُ : ضمير فصل●
الظَّالِمِينَ : خبر كانوا والجملة معطوفة على ما قبله●
Kesimpulan:
Apabila ْلَكِن tidak memenuhi salah satu ketiga syarat di atas, maka لَكِن disebut dengan huruf Ibtidaa dan Istidraak ( حرف ابتداء و استدراك). Artinya, kalimat sebelum لَكِن sudah sempurna ( Apabila mubtada sudah memiliki khabar dan apabila Fi’il sudah memiliki Fa’il). Lalu kemudian huruf لَكِن dan kalimat sesudahnya adalah kalimat permulaan baru dan terpisah dengan sebelumnya dari segi ‘Irab, meskipun secara makna terkadang keduanya masih berhubungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar