Kamis, 10 April 2025

صَائِنٌ |Mengganti wawu atau ya’ menjadi hamzah

   Penggantian wawu atau ya’ menjadi hamzah berlaku pada empat keadaan, yaitu:

1.      Ketika wawu atau ya’ bertempat pada akhir kata, dan terletak setelah alif tambahan. Contoh: 

  (بِناءٌ = بِنايٌ ← بِناءٌ)

2.      Ketika keduanya (wawu atau ya’) menjadi ‘ain fi’il pada isim fa’il.

Contoh: 

  (قَائِلٌ = قَاوِلٌ ← قَائِلٌ)

3.      Ketika keduaanya terletak setelah alif pada wazan مَفَاعِلُ dan yang menyerupainya. Dan keduanya merupakan huruf tambahan pada bentuk mufradnya. Contoh:


(عَجُوْزٌ ج عَجَائِزُ = عَجَاوِزُ ← عَجَائِزُ)

(صَحِيْفَةٌ ج صَحائِفُ = صَحايِفُ ← صَحائِفُ)

4.      Ketika ada dua huruf (dari salah satu wawu atau ya’) yang ditengah-tengahi oleh alif, yaitu pada wazan  مَفَاعِلُ.

Contoh:   (نَيْفٌ ج نَيَائِفُ = نَيَائِفُ ← نَيَايِفُ ← نَيَائِفُ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar