Pemindahan harakat ‘ain fi’il.
Contoh: (يَقُوْمُ = يَقْوُمُ ← يَقُوْمُ)
Pada i’lal pemindahan ‘ain fi’il ini, mempunyai enam syarat:
1) Huruf sebelumnya harus berupa huruf shahih yang mati. Maka tidak boleh meng-i’lal lafadz بَايَنَ.
2) Tidak berbentuk shighat fi’il ta’ajub. Maka tidak boleh meng-i’lal lafadz مَا أَقْوَمَ.
3) Tidak berupa fi’il mu’tal lam. Maka tidak boleh meng-i’lal lafadz أَهْوَى.
4) Lam fi’ilnya tidak berupa mudha’af. Maka tidak boleh meng-i’lal lafadz اِبْيَضَّ.[6]
5) Tidak berupa mashdar yang mengikuti wazan مِفْعَلٌ، مِفْعَلةٌ، مِفْعَالٌ. Contoh: (مِقْوَلٌ، مِرْوَحَةٌ، مِكْيالٌ)
6) Tidak berupa lafadz yang pada bentuk mujaradnya tidak dii’lal. Contoh: (أَعْوَرَ yang bentuk mujaradnya adalah عَوِرَ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar