Kamis, 10 April 2025

الاعلال بالاسكان يَغْزُوْ اصله يَغْزُوُ

 Ketika wawu atau ya’ bertempat pada akhir kata, dan terletak setelah huruf yang berharakat, maka harakat wawu atau ya’ tersebut harus (disukun).


✓Jika memang wawu atau ya’ tersebut berharakat dhamah atau kasrah. Hal ini bermaksud untuk mencegah beratnya pe-lafazd-an.

Contoh:   

(يَدْعُوْ = يَدْعُوُ ← يَدْعُوْ) 

(على الْقَاضِيْ = الْقَاضِيِّ ← الْقَاضِيْ)


✓Dan jika wawu atau ya’ tersebut berharakat fathah, maka harakatnya tidak dibuang (sukun).

Contoh: (لَنْ أَدْعُوَ إلى غير الحقِّ)


 ✓Adapun ketika wawu atau ya’ tersebut terletak setelah huruf yang berharakat sukun, maka harakatnya ditetapkan (tidak disukun).

Contoh: (شَرِبْتُ مِن دَلْوٍ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar