Apa Itu Dhamir Munfashil?
Dhamir munfashil adalah dhamir yang terpisah, bisa berdiri sendiri, tidak tergantung pada kalimah lainnya, bisa diletakkan di awal kalam dan bisa jatuh setelah lafadz illa (إلاّ).
Berbeda dengan dhomir muttashil, yang harus bersambung dengan kalimah lainnya, bisa isim, fiil atau huruf.
Dua istilah ini sangat dikenal selain dhamir bariz dan dhamir mustatir.
Nah, selanjutnya, jika ingin belajar dhamir, kita juga harus akrab dengan istilah-istilah lain seperti:
dhamir rafa’
dhomir mutakallim
dhomir fi’il amr
dhomir fi’il madhi
dhomir fi’il mudhari’
dan sebagainya
Macam Dhamir Munfashil Dalam Bahasa Arab
Jumlah dhamir munfashil sendiri ada 24 (tanpa pengulangan) atau 28 (dengan pengulangan).
Dhomir munfashil dibagi menjadi beberapa istilah kelompok yaitu:
dhamir munfashil rafa’ (marfu’): ada 12 atau 14 dhomir.
dhamir munfashil nashab (manshub): ada 12 atau 14 dhomir.
Berikut ini penjelasan pembagian dhamir munfashil berdasarkan i’rabnya:
A. Dhomir Munfashil Rofa’
Berikut ini tabel 14 Dhamir munfashil marfu’ selengkapnya
Perhatikan yang saya kasih warna merah, keduanya adalah pengulangan karena bisa digunakan untuk lk ataupun pr (mudzakkar atau muannats bisa).
Jadi, aslinya, jumlah dhamir munfashil marfu’ hanya ada 12.
Ditulis 14 untuk memudahkan saat menghafal.
B. Dhomir Munfashil Nashob
Pembagian dhamir munfashil yang kedua adalah dhamir munfashil mansub, yang terdiri atas 14 huruf sebagai berikut:
Yang saya kasih warna merah juga merupakan pengulangan sehingga aslinya hanya ada 12 dhamir munfasil mansub.
Kedua dhamir di atas digunakan pada susunan mubtada’ khobar atau jumlah ismiyah.
Penjelasan Dhamir Huwa
Dhomir huwa ini bisa dituliskan dengan huruf ha’-nya disukun, jika:
jatuh setelah wawu: contohnya ada di kitab alfiyah: وَهْوَ بِسَبْقٍ حَائِزٌ تَفْضِيلاَ. Huruf ha; disitu dituliskan dengan sukun.
jatuh setelah fa‘, contohnya di dalam Al Quran: فهْوَ على كلِّ شيءٍ قدير.
Nah, setelah mempelajari ini, tentu kita tidak mudah menyalahkan orang yang membaca Al Quran tidak sesuai dengan tulisannya.
Karena ternyata dhamir huwa saja bisa dibaca dengan sukun huruf ha’nya dalam kondisi tertentu.
Inilah gunanya belajar dan tahu ilmu, tidak merasa benar sendiri dan yang beda dengan kita lalu kita vonis sesat masuk neraka.
Faidah Dhamir
Dhamir yang ada pada (أنت , أنتِ , أنتما, أنتم, أنتنّ) itu sejatinya adalah أن. Adapun ta’ yang mengikutinya adalah huruf khithob.
Dhamir yang ada pada (هم وهما وهنّ) sejatinya adalah Ha’ (الهاء) sedangkan mim, alif, dan nun musyaddadah adalah huruf tambahan.
mim dan alif pada أنتما dan هما adalah dua huruf yang menunjukkan kepada tatsniyah, atau mim adalah huruf ‘imad dan alif adalah tanda tatsniyah.
mim yang ada pada أنتم dan هم adalah tanda jamak mudzakkar yang berakal.
nun musyaddadah pada أنتنّ dan هنّ adalah tanda jamak muannats.
Contoh Dhamir Munfashil Dalam Al-Quran
Berikut ini beberapa contoh penerapan kata ganti terpisah di dalam Al Quran:
Surat Al Fatihah ayat 5: إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ . Dhamir munfasil manshub karena menjadi maf’ul bih.
Surah Al Baqarah ayat 8: وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ . Dhamir munfasil marfu’.
Ali Imran Ayat 2: اللَّهُ لا إِلهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ . Dhamir munfasil marfu’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar