Jumat, 22 November 2019

Isim-isim yang dibaca rafa'


مرفوعة الاسماع
ISIM – ISIM YANG DIBACA RAFA’
Kalimat yang dibaca rafa’ ada 7, yakni:
1. Fail (فاعل), contoh:  قام زيد
2. Naibul Fail (Pengganti Fail) (نائب الفاعل  contoh: ضُرِبَ عمرو (ضرب زيد عمرا)
3. Mubtada’ (مبتداء) contoh :    زيد قائم
4. Khobar زيد قائم,(خبر) ,
5. Isimnya   كان زيد قلئما كان
6. Khobarnya   إن زيدا قائم إنّ
7. Tabi’ 4
جاء زيد العاقل-  (نعت)
جاء زيد و عمرو-  (عطف)
جاء زيد نفسه-  (توكيد)
اكلت الوغيف ثلثه-  (بدل)
1. Fail adalah kalimat isim yang dibaca rafa yang jatuh setelah fiil (pelaku pekerjaan /subjek) dan yang akan membentuk kalimat aktif.
Contoh;  قام زيد 
(red; qoma zaidun) zaid telah berdiri. Lafad zaid dibaca rafa ditandai dengan harokat domah (zaidun) karena dia merupakan isim mufrod.
Fiil yang mempunyai fail dinamakan fiil yang mabni fail
2. Naibul Fail (Pengganti) Fail adalah Maf’ul bih atau yang lainnya yang menempati tempatnya fail yang dibuang dan diberi hukum2nya fail dan yang akan menjadi kalimat pasif.
Fiil yang mempunyai naibul fail dinamakan fiil mabni maf’ul.
Cara membuat fiil mabni fail menjadi mabni maf’ul:
- Fiil Madhi yakni dengan membaca dzummah huruf awalnya dan membaca kasroh huruf sebelum ahir. (ضم اوله و كسر ما قبل الأخير)
ضَرَبَ  menjadi  ضُرِبَ  dloroba memukul menjadi dluriba dipukul.
- Fiil Mudhori’ yakni dengan membaca dzummah awalnya dan membaca fathah huruf sebelum ahir. (ضم اوله و فتح ما قبل الأخير )
يَضْرِبُ menjadi يُضْرَبُ yadlribu menjadi yudlrobu.
3. Mubtada’ yakni kalimat isim yang dibaca rafa yang sepi dari amil lafdhi (biasanya jatuh diawal kalimat atau permulaan kalimat).
Contoh;  زَيْدٌ قَائِمٌ
(red; zaidun qoimun) lafad zaid dibaca rafa’ dialamati dengan huruf dlomah karena dia isim mufrod disebabkan karena kedudukan lafadz zaid menjadi mubtada’. Adapun maksud  sepi dari amil lafdzi ialah lafadz zaid tidak ada lafadz sebelumya  yang terlihat untuk menuntut dibaca nasob dll.
Dan yang merafa’kan mubtada disebut dengan amil ma’nawi ibtida’.
4. Khobar yakni kalimat isim yang dibaca rafa’ yang jatuh setelah mubtada’
5. Isimnya كانdan saudara – saudara nya.
كان merupakan amil nawasih sughro yakni amil yang merusak tarkib mubtada’ dan khobar.
Jadi pengamalanكان adalah merubah status mubtada’ menjadi isimnya كان yang dibaca rafa, dan merubah status khobar menjadi khobarnya كان yang dibaca Nasob (tarfa’ul isma wa tansibul khobar). زَيْدٌ قَائِمٌ  menjadi زَيْدٌ قَائِما  كان
6. Khobarnya إنَّ  sama dengan كان yang juga merupakan amil nawasih sughro. Tapi berbeda dengan dengan كان pengamalan  إن sebaliknya yakni menasobkan isimnya dan merafa’kan khobarnya. (tansibul Isma wa tarfaul khobar). زَيْدٌ قَائِمٌ menjadi زَيْدا قَائِمٌ   إن
7. Tabi’ lil Marfu’ yakni kalimat – kalimat isim yang dibaca rafa’ karena mengikuti matbuknya yang juga dibaca rafa’
a. Na’at (نعت)  artinya “yang“ merupakan sifat. جاء زيدٌ العاقلُ
Naat adalah kalimat isim yang dibaca rafa’ yang mengikuti man’utnya yang juga dibaca rafa’.
Lafadz العاقلُ dibaca rafa’ sebagai naat yang mengikuti man’utnya (sifat dr lafadz زيدٌ)
b. Athof (عطف)
Athof adalah kalimat isim yang dibaca rafa’ karena mengikuti ma’thufnya yang dibaca rafa’, dengan menggunakan perantara huruf athof yang jumlahnya ada 10 :         حتي,لكن,لا,إما,بل,أم,أو,ثم,فاء, واو
1. واو معنانيفون لن نحو جاء زيد و عمرو
2. فاء معنانيفون نولى نحو جاء زيد فعمرو
3. ثم معنانيفون نلى نحو جاء زيد ثم عمرو
4. او معنانيفون اتوا نحو جاء زيد او عمرو
5. ام معنانيفون اتوا نحو جاء زيد ام عمرو
6. بل معنانيفون باليك نحو جاء زيد بل عمرو
7. اما معنانيفون انا كالانى نحو جاء زيد اما عمرو
8. لكن معنانيفون تيتافينى نحو جاء زيد لكن عمرو
9. لا معنانيفون اورا نحو جاء زيد لا عمرو
10. حتى معنانيفون لن نحو جاء زيد حتى عمرو
c. Taukid (توكيد):
Taukid adalah kalimat isim yang dibaca rafa’ karena mengkuti muakkad yang dibaca rafa’dengan kalimat tertentu. Yakni jumlahnya ada 4 :
أجمعٌ,كلٌ,عينٌ,نَفْسٌ
contoh; جاء زيد نفسه  jaa zaidun nafsuhu kata hu pada nafsuhu iyu mengikuti kata zaidun.
d. Badal (بدل) :
Badal adalah kalimat isim yang dibaca rafa’ karena mengikuti mubdal minhu yang dibaca rafa’yang bertujuan untuk menerangkan mubdal minhu nya.jika, mubdal minhu berupa kalimat isim maka badal juga harus berupa kalimat isim contoh :  جاء زيد اخوك
Dan jika mubdal minhu berupa kalimat fiil maka, badal juga harus kalimat fiil. Contoh : ومن بفعل ذلك يلف اثاما مضاعف له العذاب



Tidak ada komentar:

Posting Komentar