Jumat, 22 November 2019

Bab i'rob


Bab i’rob

اَلْاِعْرَابُ هُوَ تَغْيِيْرُ اَوَاخِرِ الْكَلِمِ لِاِخْتِلَافِ الْعَوَامِلِ الدَّاخِلَةِ عَلَيْهَا لَفْظًا اَوْتَغْدِيْرًا
I’rob adalah perubahan akhir kalimah karena perbedaan amil yang memasukinya, baik secara lafazh atau secara perkiraan.

Maksudnya : i’rob itu merubah syakal tiap tiap akhir kalimah disesuaikan dengan fungsi amil yang memasukinya, baik perubahan itu tampak jelas lafazhnya atau hanya secara diperkirakan saja keberadaannya.

■Contoh perubahan secara lafazh (tampak jelas):
جَاءَ زَيْدٌ (zaid telah datang)
رَأَيْتُ زَيْدًا (aku telah melihat zaid)
مَرَرْتُ بِزَيْدٍ (aku telah bersua dengan zaid)
يَضْرِبُ (dia memukul
لَنْ يَضْرِبَ (dia tidak akan dapat memukul)
لَمْ يَضْرِبْ (dia tidak memukul)
Berbeda-bedanya harokat di akhir kalimat itulah yang dinamakan I’rob

■Contoh perubahan secara diperkirakan keberadaannya :
يَخْشَى (dia merasa takut)
لَنْ يَخْشَى (dia tidak akan merasa takut)
لَمْ يَخْشَ (dia tidak merasa takut)
جَاءَ الْفَتَى (telah datang seorang pemuda)
وَرَاَيْتُ الْفَتَى (aku telah melihat seorang pemuda)
مَرَرْتُ بِالْفَتَى (aku telah bersua dengan seorang pemuda)
Lafazh لَمْ, لَنْ, رَاَيْتُ ,جَاءَ namanya amil, yang mengubah atau mempengaruhi akhir kalimah.
pada contoh di atas berubahnya akhir kalimat hanya secara diperkiraan (perhatikan lagi akhir kata).


Pembagian i’rob
وَاَقْسَامُهُ اَرْبَعَةٌ رَفْعٌ وَنَصْبٌ وَخَفْضٌ وَجَزْمٌ
I’rob terbagi menjadi empat macam, yaitu : i’rob rafa, i’rab nasab, i’rob khafadh, dan i’rob jazm.

Di antara contoh dari i’rob i’rob tersebut ialah sebagai berikut :
1. I’rob rafa’, seperti
زَيْدٌ قَائِمٌ (zaid berdiri)

2. I’rab nasab, seperti
رَأَيْتُ زَيْدًا (aku telah melihat zaid)

3. I’rob khafadh, seperti
مَرَرْتُ بِزَيْدٍ (aku telah bersua dengan zaid)

4. I’rab jazm, seperti
لَمْ يَضْرِبْ (dia tidak memukul)

○I’rob isim
فَلِلْاَسْمَاءِ مِنْ ذَلِكَ الرَّفْعُ وَالنَّصْبُ وَالْخَفْضُ وَلَاجَزْمُ فِيْهَاا
Di antara i’rob empat macam yang boleh memasuki isim hanyalah i’rob rafa, i’rab nasab, i’rob khafadh. Sedangkan i’rob jazm tidak boleh memasuki isim.

Maksudnya, i’rob i’rob yang sering memasuki isim ialah sebagai berikut :
1. I’rob rafa’ contohnya
سَالِمٌ مُعَلِّمٌ (salim seorang guru)

2. I’rob nasab, contoh
رَأَيْتُ سَالِمًا. (aku telah melihat salim)

3. I’rob khafadh, contohnya
مَرَرْتُ بِسَالِمِ (Aku telah bersua dengan salim)

Isim itu selamanya tidak menerima i’rob jazm, yakni tidak bisa dimasuki oleh amil yang mejazmkan.

○I’rob fi’il
وَلِلْاَفْعَالِ مِنْ ذَلِكَ الرَّفْعُ وَنَصْبُ وَالْجَزْمُ وَلَاخَفْضَ فِيْهَاا
Di antara i;rob empat macam yang boleh memasuki fi’il hanyalah i;rob rafa’, i’rob nasab, dan i’rob jazm. Sedangkan i’rob jer tidak boleh memasuki fi’il.

Maksudnya, diantara empat macam i’rob yang sering memasuki fi’il ialah i’rob :
1. Rafa’, contoh :
يَنْصُرُ (dia menolong)
يَقْرَأُ (dia membaca)
يَعْلَمُ (dia mengetahui)

2. Nasab, contohnya :
اَنْ يَنْصُرَ (hendaknya dia menolong)
اَنْ يَقْرَأَأ (hendaknya dia membaca)
اَنْ يَعْلَمَ (hendaknya dia mengetahui)

3. Jazm, contohnya
لَمْ يَنْصُرْ (dia tidak menolong)
لَمْ يَقْرَأ (dia tidak membaca)

Amil yang menjarkan selamanya tidak bisa diterima fi’il.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar