Jumat, 13 Desember 2019

Bab fi'il


بَابُ اَلْأَفْعَالِ
Bab pengenalan Fiil-fiil

.اَلْأَفْعَالُ ثَلَاثَةٌ : ماض وَمُضَارِعٌ, وَأَمْرٌ, نَحْوَ ضَرَبَ, وَيَضْرِبُ, وَاضْرِبْ. . وَالْأَمْرُ : مجزوم أَبَدًا.
 وَهُوَ مَرْفُوعٌ أَبَدًا,حَتَّى يَدْخُلَ عَلَيْهِ نَاصِبٌ أَوْ جَازِمٌ


 Bab Penjelasan tentang Pembagian Fi’il-fi’il

  Fi’il-Fi'il terdiri dari tiga bagian :
·        Fiil Madhi (Kata kerja makna lampau)
·        Fiil Mudhari’(Kata kerja makna sedang atau Makna akan datang)
·        Fiil Amr (Kata kerja yang mengandung perintah)
seperti Contohnya :
.ضَرَبَ    (Contoh Fiil madhi),  telah memukul
وَيَضْرِبُ  (Contoh Fiil mudhari’) sedang atau mau memukul
وَاضْرِبْ.  (Contoh Fiil amr’), kata perintah pukulah

 Fiil Madhi Dan Kedudukan-nya

فَالْمَاضِي مَفْتُوحُ اَلْآخِرِ أَبَدًا
  Adapun fiil Madhi adalah fiil yang akhir hurufnya berharkat fathah selamanya
Kapan fiil madhi itu dimabniykan atas fathah?
: إِذَا لَمْ يَتَّصِلْ بِهِ شَيْءٌ ،نَحْوُ قَوْلِهِ تَعَالَى {قَالَ رَبُّكَ}
1.     Yang pertama apabila tidak bersambung dengannya sesuatu apapun.
Contoh قَالَ رَبُّكَ  (qola robbuka) Tuhanmu telah berfitman{berkata}
Lihat disini, قَالَ Lam-nya jelas-jelas fathah.
Maka kita katakan  مَبْنِيٌّ عَلَى الفَتحِ
2.      Kemudian yang kedua:
أَوْ اتَّصَلَتْ بِهِ تَاءُ التَّأْنِيْثِ السَّاكِنَةُ
Atau apabila bersambung dengan ta’ ta’nist yang sukun.
Contoh قالت المراة  (qolat almara’tu) seorang perempuan telah berkata
Lihat,  قَالَتْ Ini lam-nya tetap berharakat fathah.
قَالَتْ Makanya kita katakana مَبْنِيٌّ عَلَى الفَتحِ
3.      Kemudian yang ketiga
أَوْ اَلِفُ الإِثْنَيْنِ ،
Atau alif mutsanna
Contohوَقَالَا الْحَمْدُ لِلَّهِ
Perhatikan..
قَالَا Ini lam-nya bersambung dengan alif mutsanna…
Kalau kita tasrif itu kan,
قَالَ – قَالَا – قَالُوا
Maka قَالَا Ini مَبْنِيٌ عَلَى الفَتحِ
Karena lam-nya itu jelas² fathah.
Kemudian selalu dibaca fathah itu ada pengecualian akan tetapi hukumnya tetap mabni (tetap) .
Ada dua mabni yaitu mabni dlommah dan sukun  dimana fiil madli akhirnya dibaca dlomah atau sukun.
Ø Mabni dlommah
إِذَا اتَّصَلَتْ بِهِ وَاوُ الجَمَاعَةِ ،
Apabila bersambung dengan wawu jama’ah
Contohnya adalah firman Allah Subhānahu wa Ta’āla : { وَقَالُوا سَمِعْنَا } Ini dalam surat Al Baqarah ayat 285
Perhatikan. قَالُوا   qoluu ( mereka telah berkata)Lam-nya ini dhammah, makanya kita katakan  مَبْنِيٌّ عَلَى الضَمِّ.
Ø Mabni sukun
 يُبْنَى عَلَى السُّكُوْنِ
Dimabniykan atas sukun,
إِذَا اتَّصَلَتْ بِهِ تَاءُ الفَاعِلِ ُ
a.      apabila bersambung dengan ta’ fail.
Contoh  Lihat perhatikan, قُلْتُ لَهُمْ Lam-nya sukun, makanya kita katakan مَبْنِيٌّ عَلَى السُّكُونِ
Dan definisi ta’ fail itu ada banyak. Kalau dalam fiil madhi, ta’ fail itu mencakup dari أنت  sampai أنتنّ, bahkan أناnya pun masuk ya. Jadi misalkan kalau نَصَرَ Berarti ta’ failnya itu :
نَصَرْتَ
نَصَرْتُمَا
نَصَرْتُمْ
نَصَرْتِ
نَصَرْتُمَا
نَصَرْتُنَّ
نَصَرْتُ
Pokoknya semua ta’ itu disebut dengan ta’ fail.
Lihat مَاقُلْتُ لَهُمْ
قُلْ Lam-nya sukun makanya kita katakan مَبْنِيٌّ عَلَى السُّكُونِ
b.     Apabila fi’il madli bertemu dengan nun fai’l
Contoh قلنا  qulna (kami telah berkata)
قُلْنَا Lihat, sukun lam-nya
c.      Apabila fi’il madli bertemu dengan nun inats (dlomir muannas goibah)
Contoh قلن  qulna (dia perempuan banyak telah berkata)
Lihat, قُلْنَ Ini lam-nya sukun, makanya kita katakan  مَبْنِيٌّ عَلَى السُّكُونِ
Catatan; perhatikan perbedaan nun pada contoh b dan c.
                   

والمضارع مَا كَانَ فِي أَوَّلِهِ إِحْدَى اَلزَّوَائِدِ اَلْأَرْبَعِ اَلَّتِي يَجْمَعُهَا قَوْلُكَ "أَنَيْتُ"
  Adapun  Fiil mudhari' adalah selama ada pada awal lafadz-nya salah satu dari 4 tambahan huruf seperti yang terangkum dalam ucapakan engkau "ANAITU, Yakni huruf (أَ) Alif (نَ) Nun  (يَ) Ya (تَ) Ta 

Keterangan : Untuk mempermudah pemahaman tentang ciri fiil mudhori, coba perhatikan contoh berikut ini ( أَضْرَبُ نَضْرَبُ يَضْرَبُ تَضْرَبُ) pada setiap awal lapadz DOROBA ditambahi huruf (أَ) Alif (نَ) Nun  (يَ) Ya (تَ)  yang di himpun pada lapadz "أَنَيْتُ". Dan inilah yang disebut fiil mudhori

 وَهُوَ مَرْفُوعٌ أَبَدًا,حَتَّى يَدْخُلَ عَلَيْهِ نَاصِبٌ أَوْ جَازِمٌ

Fiil Mudhori : adalah fiil yang di rafa'kan selama-nya sehingga masuk kepadanya Amil yang menasabkan atau amil yang menjazem-kan

Keterangan : yang dimaksud dengan rafa' adalah pada akhir lapadz-nya berharkat dhomah,  nashab berharkat fathah, jar berharkat kasroh dan  jazem berharkat sukun.. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar