Tanda-tanda Alamat I’rob
Jazem(الجزم)
وللجزم علامتان السكون والحذف
Suatu kata kerja (fi'il) dapat diketahui dibaca jazm jika ia memiliki
salah satu dari 2 tanda i’rob jazm,
tanda-tanda tersebut yaitu : harakat sukun dan al-hadzfu
(dibuangnya salah satu huruf, baik nun maupun huruf illah). Nah, dari
kedua tanda tersebut sukun merupakan tanda yang biasa mewakili i’rob
jazm (atau tanda utama i’rob jazm adalah sukun) dan
tanda al-hadzfu adalah sebagai pengganti dari sukun.
Dan yang sangat penting kenapa suatu fi'il (kata kerja) dibaca jazm
adalah karena ia kemasukan amil jawazim (amil/huruf yang menjazmkan)
salah satu contohnya yaitu huruf lam (لَمْ).
tidak hanya huruf lam, dipostingan selanjutnya akan saya jelaskan dengan rinci
apa saja yang membuat suatu kata dibaca jazm.
Perinciannya adalah sebagai berikut:
A. Sukun
Tanda yang satu ini hanya terdapat pada satu tempat, yaitu fi'il
mudhori’ shohihul akhir (fi’il mudlori’
dimana huruf lam fi’il atau huruf
akhirnya tidak berupa huruf illat {alif,wawu,ya’}. karena jazm adalah
i'rob yang hanya masuk pada fi'il (kata kerja). Berikut ini penjelasan
tentang fi'il mudhore shohihul akhir yang beri'rob jazm:
Fi'il Mudhori’ Shohihul Akhir
yang dimaksud dengan ‘fi’il
mudhori’ yang shohihul
akhir’ adalah ketika fi’il mudhore (kata kerja) tersebut :
Di akhir katanya tidak boleh
terdapat alif (layinah)/alif bengkok, contoh : يَخْشَى
, huruf 'ى' merupakan huruf
illat yang membuat suatu fi'il dikatakan tidak shohihul akhir.
Di akhir katanya tidak boleh
terdapat wawu 'و', karena wawu juga
termasuk huruf illat, contoh: يَدْعُوْ
Di akhir katanya tidak boleh
terdapat huruf yaa 'يْ', karena huruf yaa
juga termasuk huruf illat, contoh: يَرْمِيْ
Jadi manakala fi’il mudlori’ yang
disebutkan diatas terdapat amil yang menjazemkan maka bukan alamat sukun yang menempati alamat
jazem nya, melainkan hadzfu yang akan kami paparkan dibawah (pembuangan huruf
illat) ا وي dan
huruf terahir tetap dibaca seperti apa adanya.
Berikut ini contoh fi’il mudhori’ yang shohihul akhir dan fi’il tersebut dibaca jazm:
احمد لم يكتب القران (ahmad lam yaktub’ alqur’an) ahmad tidak menulis alqur’an
Perhatikanlah huruf baa 'بْ' pada ‘يَكْتُبْ‘, kata tersebut berharokat sukun karena ia didahului dengan amil jazm yaitu ‘لَمْ‘ dan ia termasuk fi’il shohihul akhir, yang di akhirnya tidak terdapat alif, wawu, dan yaa (huruf illat).
B. Al-Khadfu (pembuangan huruf illat)
Adapaun al-hadzfu menjadi tanda i'rob jazm yang kedua dan mempunyai dua
tempat, yaitu fi'il mudhori’ mu'tal akhir dan af'alul
khomsah.
Fi'il Mudhori’ Mu'tal Akhir
Fi'il mudhori’ mu'tal akhir adalah
kebalikan dari fi'il mudhori’ shohihul akhir, maka pengertiannya pun tinggal
dibalik saja yaitu:
Fi'il mudhori’ yang di
akhir katanya terdapat alif (layinah)/alif bengkok, contoh : يَخْشَى , huruf 'ى'
merupakan huruf illat yang membuat suatu fi'il dikatakan mu'tal akhir.
Fi'il mudhori’ yang di akhir
katanya terdapat wawu 'و', karena wawu juga
termasuk huruf illat, contoh: يَدْعُوْ
Fi'il mudhori’ yang di akhir
katanya terdapat huruf yaa 'يْ', karena huruf yaa
juga termasuk huruf illat, contoh: يَرْمِيْ
Nah, dalam tanda i'rob jazm fi'il
ini mempunyai tanda al-hadzfu (dihilangkan), yaitu
dihilangkannya huruf illat (alif layinah, wawu, yaa) yang terdapat di
akhir katanya.
Berikut ini contoh fi'il mudhori’ mu'tal akhir yang dibaca jazm:
No.
|
Fi’il Mu’tal Akhir (Rofa’)
|
Arti
|
Fi’il Mu’tal Akhir (Jazm)
|
Arti
|
1.
|
يَخْشَى
|
Dia (lk) takut
|
يَخْشَ لم
Lam yakhsya
|
Dia (lk) belum takut
|
2.
|
يَدْعُوْ
|
Dia (lk) berdoa
|
يَدْعُ لم
Lam yadu’
|
Dia (lk) belum berdoa
|
3.
|
يَرْمِيْ
|
Dia (lk) membuang
|
يَرْمِ لم
Lam yarmi
|
Dia (lk) belum membuang
|
Jika diperhatikan dengan seksama pada tabel di atas, maka sangat jelas
bahwa fi'il mu'tal (yang diakhiri dengan huruf illat 'alif layinah, wawu, dan
yaa') dalam keadaan jazm maka harus membuang huruf illat nya. Pada contoh di
atas, huruf jazm berupa 'لَمْ' membuat kata
setelahnya harus dibaca jazm yaitu dengan membuang huruf illat (ى، و، ي). Dan untuk huruf atau amil apa aja yang bisa menjazemkan fi’il
mudlori’ telah kami terangkan pada bab
fi’il.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar