Senin, 08 Maret 2021

Asma' Khomsah

     Asma' khomsah


 Ciri khususnya yaitu:

Isim-isimnya hanya ada 5 yaitu :

أَخُوْكَ    - Akhun   = Saudaramu

أبُوْكَ         - Abbun  = Bapakmu


 حَمُوْكَ  - hammun = Iparmu


فُوْكَ    - fuu           = mulutmu


ذُوْمَالٍ    - dzuu        = yang mempunyai harta


nah jika dilihat secara seksama, sebenernya kelima kata di atas adalah gabungan (susunan idhofah) dari dua kata yang kemudian ditengahi dengan huruf wawu. Kita ambil satu contoh di atas:

 

أَبُوكَ  =  أَبٌّ+وْ+كَ


  Kelima isim di atas harus disambung dengan huruf wawu (jika dalam keadaan i'rob rofa'), huruf alif (jika dalam keadaan i'rob nashob), dan huruf yaa (jika dalam keadaan i'rob jer). Perhatikan contoh berikut:


Contoh asma’ul khomsah yang diidhofahkan (disambung) dengan  وْ ~wawu dan dibaca rofa', seperti berikut:


1.  اَبٌ  apabila diidhofahkan menjadi :     أَبُوكَ  ~ abuuka         = ayahmu              

2.   أَخٌ   apabila diidhofahkan menjadi:   أَخُوْكَ   ~ akhuuka       = saudaramu        

3.  حَمٌ  apabila diidhofahkan menjadi :   حَمُوكَ  ~ hamuuka     = Ipar-mu          


 

b>فُوْ  apabila diidhofahkan menjadi :    فُوْكَ   ~ fuuka            = mulutmu            

5.   ذُوْ  apabila diidhofahkan menjadi : ذُوْ مَالٍ   ~ dzuumaalin = yang mempunyai harta

Contoh asma’ul khomsah yang diidhofahkan (disambung) dengan ا ~alif  dan dibaca nashob, seperti berikut:


1.  اَبٌ  apabila diidhofahkan menjadi :   أَبَاكَ   ~ abaaka          = ayahmu

2.  أَخٌ   apabila diidhofahkan menjadi :  أَخَاكَ   ~ akhaaka       = saudaramu

3.  حَمٌ  apabila diidhofahkan menjadi : حَمَاكَ  ~ hamaaka     = Ipar-mu

4.  فُوْ   apabila diidhofahkan menjadi :    فَاكَ  ~ faaka             = mulutmu

5.  ذُوْ   apabila diidhofahkan menjadi : ذَا مَالٍ  ~ dzaamaalin = yang mempunyai harta

Contoh asma’ul khomsah yang diidhofahkan (disambung) dengan يْ dan dibaca jer, seperti berikut:


1. اَبٌ   apabila diidhofahkan menjadi :     أَبِيْكَ   ~ abiika             = ayahmu             

2.  أَخٌ   apabila diidhofahkan menjadi :    أَخِيْكَ   ~ akhiika           = saudaramu           


3.  حَمٌ  apabila diidhofahkan menjadi :    حَمِيْكَ  ~ hamiyka     = Ipar-mu             

4.  فُوْ   apabila diidhofahkan menjadi :      فِيْكَ  ~ fiika              = mulutmu

5.  ذُوْ   apabila diidhofahkan menjadi : ذِيْ مَالٍ  ~ dziimaalin  = yang mempunyai harta


Nah, dari ketiga kategori di atas walaupun disambung dengan huruf yang berbeda tapi masih tetap mempunyai arti yang sama. Hanya saja berbeda dalam keadaan i'rob nya, yaitu dibaca rofa' jika diidhofahkan dengan huruf wawu, dibaca nashob jika diidhofahkan dengan huruf alif, dan dibaca jer jika diidhofahkan dengan huruf yaa.


Untuk lebih jelasnya mari kita perhatikan contoh asmaul khomsah dalam bentuk kalimat agar jelas keadaan rofa', nashob, dan jer nya.


Contoh kalimat asmaul khomsah yang dibaca rofa':


 Wahai mahmud, Ayahmu memanggilmu   يَامَحْمُوْدُ، دَعَاكَ أَبُوْكَ


kata yang ditandai hijau adalah termasuk asmaul khomsah, kenapa ia dibaca rofa'? karena ia menjadi fa'il (subjek) yaitu 'orang yang memanggil' dan setiap fa'il (subjek) pasti dibaca rofa', dan tanda rofa' bagi asmaul khomsah adalah wawu (و).


Contoh kalimat asmaul khomsah yang dibaca nashob:


Saya melihat ayahmu sedang shalat   رَأَيْتُ أَبَاكَ يُصَلِّيْ


Kata 'abaaka' yang bertanda hijau disambung dengan huruf alif, karena ia dalam keadaan nashob, dari mana bisa tahu dibaca nashob? karena ia menjadi maf'ul bih (objek) yaitu 'orang yang dilihat', karena setiap maf'ul bih dalam bahasa Arab pasti dibaca nashob. Dan tanda nashob bagi asmaul khomsah adalah alif  (ا).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar