Kamis, 16 April 2020

ان dan saudaranya


Penjelasan tentang inna dan saudaranya


* إِنَّ (inna) disebut juga حَرْفُ تَوْكِدٍ  (harfu taukidin) atau huruf penekanan/penegasan.

* inna hanya digunakan pada jumlah ismiyyah.

* Inna adalah  حَرْفُ نَصْبٍ (harfu nashbin) , artinya huruf yang membuat isim inna menjadi manshub.

* Adapun khabar inna adalah marfu'.

* Arti إِنَّ (inna) adalah => sesungguhnya; betul-betul; bahwasanya; benar-benar.

* Ada beberapa huruf lain yang sifatnya sama seperti inna, disebut saudara inna (أَخَوَاتُ إِنَّ ). Adapun akhawatu inna tersebut adalah:

- أَنَّ  (anna) = bahwasanya; sesungguhnya.

- لَكِنَّ (lakinna) = tetapi.

- كَأَنَّ (ka-anna) = seperti; seakan-akan; bagaikan.

- لَعَلَّ (la'alla) = semoga

- لَيْتَ  (laita) = seandainya; sekiranya

* Saudara inna di atas juga seperti inna, yaitu membuat mubtada' menjadi manshub dan khabarnya marfu'.



Inna dengan dhammir muththashil

- Kata ganti ana => إِنِّيْ  atau إِنَّنِيْ  (innii atau innanii)

- نَحْنُ  (nahnu) => إِنَّا  atau  إِنَّنَا  (innaa atau innanaa)

- هُوَ  (huwa) => إِنَّهُ (innahu)

- هُمَا (huma) => إِنَّهُمَا  (innahumaa)

- هُمْ  (hum)  => إِنَّهُمْ  (innahum)

- هِيَ (hiya) => إِنَّهَا  (innahaa)

- هُمَا (huma) => إِنَّهُمَا  (innahumaa)

- هُنَّ  (hunna)  => إِنَّهُنَّ (innahunna)

- أَنْتَ  (anta)  => إِنَّكَ  (innaka)

- أَنْتُمَا (antuma)  => إِنَّكُمَا (innakumaa)

- أَنْتُمْ (antum) => إِنَّكُمْ (innakum)

- أَنْتِ (anti) => إِنَّكِ  (innaki)

- أَنْتُمَا (antuma)  => إِنَّكُمَا (innakumaa)

- أَنْتُنَّ (antunna) = إِنَّكُنَّ  (innakunna)



Contoh kalimat dengan inna

Agar lebih mengerti, saya akan tuliskan kalimat awal yang berupa mubtada' dan khabar.

الكِتَابُ جَدِيْدٌ  ( al-kitaabu jadiidun )  = buku itu baru.

- al-kitaabu adalah mubtada' = marfu'
- jadiidun adalah khabar = marfu'

Lalu kita akan mengekspresikan bahwa kitab ini benar-benar baru (kita beri penegasan bahwa kitab ini sesungguhnya adalah baru).

Cara mengekspresikan penekanan ini dalam bahasa arab adalah:

إِنَّ الكِتّابَ جَدِيْدٌ = inna al-kitaaba jadiidun = sesungguhnya buku itu baru.

- inna adalah huruf taukid (membuat isim menjadi manshub).
- alkitaaba = kitaab menjadi manshub sehingga menjadi kitaaba.
- al-kitaaba sekarang menjadi isim inna.
- jadiidun menjadi khabar inna.


Contoh kalimat inna lainnya

- إِنَّهُ طَبِيْبٌ  = innahu thabiibun = sesungguhnya ia adalah dokter.

- إِنَّكُمْ أَذْكِيَاءُ = innakum adzkiyaa-u = sesungguhnya kalian itu pintar.

- إِنَّا طُلاَّبٌ  = innaa thullaabun = sesungguhnya kami adalah pelajar.

-  إِنَّ المُدّرِّسَ غَنِيٌّ  = innal mudarrisa ghaniyyun = sesungguhnya guru itu kaya.

- إِنَّ السَّيَّارَةَ جَمِيْلَةٌ  = innas sayyaarata jamiilatun = sesungguhnya mobil itu bagus.

- إِنَّ المُدِيْرَ فِي الفَصْلِ  = innal mudiira fil fashli  = sesungguhnya kepala sekolah itu di dalam kelas. 


Contoh kalimat akhwaatu inna

- لَعَلَّ الإِمْتِحَانَ سَهْلٌ  = la'alla al-imtihaana sahlun = semoga ujiannya mudah.

- هُوَ طَوِيْلٌ وَلَكِنَّ أَحْمّدَ أَطْوَلُ مِنْهُ  = huwa thawiilun wa lakinna ahmada athwalu minhu = dia tinggi, tetapi ahmad lebih tinggi darinya.

- كَأَنَّكَ مَرِيْضٌ  = sepertinya kamu sakit.


Itulah penjelasan tentang huruf taukid (inna) dan saudaranya.

Saya ulang uraian mengenai inna dan saudara-saudaranya:

* inna dan saudaranya digunakan pada jumlah ismiyyah.

* inna dan saudaranya membuat isim setelah nya manshub dan khabarnya marfu'.

* inna dan saudaranya dapat disambung dengan dhammir muththashil.




Semoga pelajaran ini bermanfaat.

kana dan saudaranya


Pengertian Kaana Wa Akhwatuha "كان و أخواتها".

seperti yang sudah saya jelaskan di atas, kaana wa akhwatuha adalah salah satu kumpulan fi'il yang termasuk amil nawasikh, atau amil yang merusak tatanan hukum mubtada dan khobar. Berikut ini adalah Kaana dan saudara-saudaranya:
·                     كَانَ 
·                     بَاتَ
·                     ظَلَّ
·                     أَضْحَى
·                     أَصْبَحَ
·                     أَمْسَى
·                     صَارَ
·                     لَيْسَ
·                     ما زَالَ
·                     مَا بَرِحَ
·                     ما فًتِئَ
·                     مَا انْفَكَ
·                     مَا دَامَ
2. Fungsi kaana wa akhwatuha (كان و أخواتها)

Fungsi kaana adalah تَرْفَعُ الاِسْمَ وَتَنْصِبُ الْــخَبَر 
"merofa'kan isim (kaana) dan menasabkan khobar (kaana)". Perhatikan contoh berikut:

Sebelum kemasukan كَانَ
مُحَمَّدٌ كَرِيْمٌ
contoh di atas adalah susunan mubtada dan khobar, mubtada: مُحَمَّدٌ, khobar: كَرِيْمٌ

Setelah kemasukan كَانَ
كَانَ مُحَمَّدٌ كَرِيْمًا
Setelah kemasukan كَانَ, maka ada perubahan istilah. Mubtada "مُحَمَّدٌ" berubah menjadi isim kaana, dan khobar menjadi khobar kaana. kita kembali pada tugas kaana wa akhwatuha bahwa kaana dan saudaranya bertugas untuk merofa'kan isim (kaana) yaitu "مُحَمَّدٌ" tanda rofa'nya adalah dhommah, dan menashobkan khobar kaana yaitu "كَرِيْمًا" tanda nashobnya adalah fathah.

Contoh lain:

Sebelum kemasukan كَانَ
اللَّهُ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ
contoh di atas adalah susunan mubtada dan khobar, mubtada: اللَّهُ, khobar: غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ

Setelah kemasukan كَانَ
وَكَانَ اللَّهُ غَفُوْراً رَحِيْماً
Setelah kemasukan كَانَ, maka ada perubahan istilah. Mubtada berubah menjadi isim kaana, dan khobar menjadi khobar kaana. jika kita i'rob maka menjadi:



. Akhwatu Kaana dan Contohnya

Berikut ini adalah saudara-saudaranya kaana, yaitu fi'il yang merofa'kan isimnya dan menashobkan khobarnya:
·                     بَاتَ :  (mengerjakan sesuatu) di malam hari
atau bermakna menjelaskan bahwa hal yang diberitakan itu terjadi pada malam hari. Contoh:
بَاتَ زَيْدٌ نَوْمًا  "Zaid tidur di malam hari"
·                                             ظَلَّ زَيْدٌ صَوْمًا   "Zaid berpuasa pada siang hari"
·                     أَضْحَى : (mengerjakan sesuatu) di waktu dhuha 'siang sebelum dhuhur'
atau bermakna menjelaskan bahwa hal yang diberitakan itu terjadi pada waktu dhuhur.
 Contoh:
أضْحَى زَيْدٌ ذَاهِبًا   "Zaid pergi di waktu dhuha"
·                     أَصْبَحَ : (mengerjakan sesuatu) di waktu pagi
atau bermakna menjelaskan bahwa hal yang diberitakan itu terjadi pada pagi hari.
Contoh:
أصْبَحَ زَيْدٌ آكِلًا   "Zaid makan di pagi hari"
·                     أَمْسَى :  (mengerjakan sesuatu) di waktu sore
atau bermakna menjelaskan bahwa hal yang diberitakan itu terjadi pada sore hari.
Contoh:
أَمْسَى زَيْدٌ آكِلًا   "Zaid makan di sore hari"
·                     صَارَ : berbubah
atau jg bermakna perpindahan dari suatu keadaan ke keadaan lain.
Contoh:
صَارَ زَيْدٌ عَالِمًا   "Zaid berubah menjadi orang yang alim"
·                     لَيْسَ : bukan atau tidak
Contoh:
لَيْسَ زَيْدٌ مُدَرِّسًا   "Zaid bukan seorang guru"
·                     ما زَالَ : senantiasa atau masih
Contoh:
مَازَال زَيْدٌ قَائِمًا   "Zaid masih berdiri"
·                     مَا بَرِحَ : senantiasa atau masih
Contoh:
مَابَرِحَ زَيْدٌ قَائِمًا   "Zaid masih berdiri"
·                     ما فًتِئَ : senantiasa atau masih
Contoh:
مَافًتِئَ زَيْدٌ قَائِمًا   "Zaid masih berdiri"
·                     مَا انْفَكَ : senantiasa atau masih
Contoh:
مَاانْفَكَ زَيْدٌ قَائِمًا   "Zaid masih berdiri"
·                     مَا دَامَ : senantiasa atau masih
Contoh:
مَادَامَ زَيْدٌ قَائِمًا   "Zaid masih berdiri"





Selasa, 14 April 2020

Pembagian dan jenis Khobar



Jenis-jenis khobar


1. Mufrad (مفرد)

2. syibhul jumlah (شبه الجملة)

3. jumlah (الجملة)



■Khobar yang mufrad


Mufrad disini pengertiannya adalah khabar itu terdiri dari satu kata (bukan jumlah ataupun syibhul jumlah).


Contoh:


الثَّوْبُ جَدِيْدٌ  = ats-tsaubu jadiidun = pakaian itu baru.


- Mubtada' = ats-tsaubu

- Khobar = jadiidun.


khobar pada jumlah ismiyyah ini terdiri dari satu kata (hanya jadiidun), sehingga khobar ini termasuk khobar yang mufrad.



■Khobar yang merupakan syibhul jumlah 


Syibhul jumlah jika di indonesiakan berarti frasa atau kata-kata yang lebih dari satu yang menyerupai jumlah/kalimat.


Jadi, khabarnya lebih dari satu kata.


Khobar yang merupakan syibhul jumlah terbagi dua, yaitu:


1. jar wa majrur (huruf jar dan isim majrur)


2. zharf (kata keterangan waktu atau tempat).


Contoh:


الجّوَّالُ عَلَى المَكْتَبِ  = al-jawwalu 'ala al-maktabi = hape itu di atas meja.


- mubtada' = al-jawwal

- khabar = 'ala al-maktabi


khabarnya lebih dari satu kata, yaitu terdiri dari huruf jar dan isim majrur.

- maka khabarnya termasuk khabar yang syibhul jumlah.



الدَّفْتَرُ تَحتَ المَكْتَبِ  = ad-daftaru tahta al-maktabi = buku tulis itu di bawah meja.


- mubtada' = ad-daftaru

- khabar = tahta al-maktabi.


khabar lebih dari satu kata, yaitu terdiri dari zharfun/zhorof (keterangan tempat) dan isim.

- maka khabar dalam jumlah ismiyyah ini adalah khabar yang tergolong dalam syibhul jumlah.


■Khabar yang merupakan jumlah/kalimat


Khabar juga bisa merupakan kalimat (jumlah), baik jumlah ismiyyah maupun jumlah fi'liyyah.


Contoh: 


أَحْمَدُ أَبُوْهُ مُدِيْرٌ  = Ahmadu abuuhu mudiirun =  Ahmad, bapaknya adalah kepala sekolah.


- mubtada' = ahmadu

- khabar = abuuhu mudiirun

- abuuhu mudiirun (bapaknya adalah kepala sekolah) adalah jumlah (kalimat). 


- abuuhu mudiirun adalah jumlah ismiyyah

abuhuu 》 mubtada

mudiirun 》 khobar.


مُحَمَّدٌ خَرَجَ مِنَ البَيْتِ = Muhammadun kharaja minal baiti = Muhammad keluar dari rumah.


- mubtada' = muhammadun

- khabar = kharaja min al-baiti


- kharaja min al-baiti adalah jumlah fi'liyyah.

(fiil besera failnya disebut jumlah fi'liyah)

- sehingga khabar dalam jumlah ini adalah khabar yang merupakan jumlah.


*Perhatikan contoh-contoh susunan mubtada' dan khobar di bawah gambar ini: