Contoh :
زَيْدٌ مُنْطَلِقٌ ( Zaid berangkat )
Zaed زيد 》 Kedudukan Mubtada'
Muntholiqun منطلق 》 Kedudukan Khobar
Nah kedua kata di atas dg kedudukan mubtada beralih menjadi maf'ul pertama dan khobar beralih menjadi maf'ul kedua. Lebih jelasnya lihat perbedaan ketika kemasukan ظنّ
→ menjadi → ظَنَنْتُ زَيْدًا مُنْطَلِقًا ( aku telah menduga zaid berangkat)
》Zaed menjadi maf'ul pertama yang aslinya menjadi mubtada' sebelum kemasukan fiil ظن
》Muntholiqun menjadi maf'ul kedua yang aslinya berkedudukan menjadi khobar sebelum kemasukan Fiil ظن
Dari contoh di atas bisa dilihat bahwa i’rab mubtada dan khabarnya (زَيْدٌ مُنْطَلِقٌ) yang tadinya rafa’ berubah menjadi nashab زَيْدًا مُنْطَلِقًا setelah ia dimasuki amil ظَنَنْتُ dimana nashabnya ditandai dengan tanda fathah sebab mereka adalah jenis isim mufrod.
Adapun anggota dari Zhanna dan saudaranya ialah sebagai berikut :
ظَنَنْتُ = aku menduga
حَسِبْتُ = aku menduga
خِلْتُ = aku menduga
زَعَمْتُ = aku menduga
رَأَيْتُ = aku telah mengetahui dengan yakin
عَلِمْتُ = aku telah mengetahui dengan yakin
وَجَدْتُ = aku telah mengetahui dengan yakin
اِتَّخَذْتُ = aku menjadikan
جَعَلْتُ = aku menjadikan
سَمِعْتُ = aku telah mendengar
Dan lafadz yang menjadi derivasinya
Adapun contohnya sama, ketika زيد منطلق dimasuki salah satu anggota ظن sebab mereka menasobkan dua maf'ul yg semula adalah mubtada' khobar.